Bahasa Endonesa?
Banyak pemahaman soal bahasa indonesia yang salah tanggap makna nya. Banyak sekali hal yang cuma kita anggukin aja tanpa dicerna dulu. Bukan berarti harus kritis ataupun Antipati. Itu terserah masing-masing individu.Mari biar saya bedah: teroris. Kalian tau penggunaan kata teroris maknanya seperti apa? Biar saya tebak. Apa Hal pertama yang ada dikepala ketika mendengar kata teroris? Pengebom, orang yang melakukan bom bunuh diri. Iya kan? Dan itu pemahaman yang salah besar.
Teroris menurut kbbi esensinya adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menyebarkan rasa takut. Hal seperti ini di gunakan para kaum kapitalis dengat setir paksa untuk tujuan suatu hal demi kepentingan mereka. Ya, kaum kapital tidak pernah memikirkan orang lain. Yang penting tujuannya tercapai, bila mana harus mengorbankan 10.000 nyawa; Lakukan! Kurang lebih seperti itu, Biadab memang.
Maaf jika keluar jalur, saya begitu membenci para manusia berbaju rapih yang hanya berdebat itu, tanpa sadar ingin sekali mengajak kalian yang membaca untuk tahu ini.
Kembali lagi ke point pembicaraan, penggunaan kata teroris tidak sepenuhnya bermakna orang yang mengebom. Menurut personal, teroris adalah orang yang menyebarkan teror.
Sebagian contoh, pernah suatu sore ketika saya sedang duduk di teras rumah, teman kerja sambil menikmati senja.
Datang anak teman kerja saya keliling teras sambil lari-lari memegang susu kotak, lalu air susu nya dia tumpahkan di lantai sambil berlari-lari. Lalu di sahuti oleh salah satu teman yang cukup di-tua-kan dan disegani.
TERORIS! TERORIS! TERORIS!
Saya duduk disana sambil mendengus malas terpaksa membantu membersihkan lantai dan tidak memperdulikan teriakan entah agak bercanda, entah serius, itu.
Lalu ibu si anak yang ada di dekat situ sontak menyahut;
Ya bukan dong, pak!
Di tanggapi dengan pelan, sambil bertanya pada saya;
Kalo Orang yang menyebarkan teror itu namanya teroris, mba.
Orang yang pandai menggambar di atas kanvas namanya apa jay?
Saya jawab, pelukis.
Orang yang bekerja untuk menggambar kartun di komik, namanya apa jay?
Saya jawab, kartunis.
Orang yang memegang kemudi di kereta, namanya apa jay?
Saya jawab, masinis.
Semua pertanyaan nya cerdas dan sangat diplomatis.
Perdebatan sore itu disudahi dengan tawa dan wawasan baru bagi saya.
Kalian semua dapat pointnya? :)
Contoh kedua.
Headline berita "Seorang Korban Tabrak lari, dilarikan ke RS.Fatmawati.
Mari garis bawahi tulisan 'dilarikan' itu. Kira-kira kalau dilarikan itu bentuknya kayak apa sih? nih ya saya jelasin. Kurang lebih dilarikan itu digotong pake tangan dua terus lari sampe rumah sakit Fatmawati.
Nah kayak di foto tuh. lu bayangin sendiri dah, dilarikan kayak begitu contohnya.
Kalian tau, korbannya jelas-jelas dijemput pake ambulans. Ambulans persis mental supir metro mini, bedanya punya sirine. So? If you know what i mean.
Contoh ketiga.
Saya punya teman dari teman saya, jadi silsilah keluarganya gini; dia itu sodara jauh dari teman saya, jadi mamahnya menikah lagi dengan om nya sodaranya teman saya, nah om nya punya keponakan. Nah keponakannya ini temannya teman saya. Namanya stenly, kita semua manggil dia sherly gara-gara drivernya suaminya mamahnya teman saya. Perlu saya jabarin lagi silsilah keluarga sang driver? Gausah kali ya, di skip aja. oh iya kita manggil sang driver, bang baron. Keren banget ye? Bayangin sendiri dah tampan nya kayak apa.
Jadi ini kisah yang disampein bang baron ke saya; jadi waktu itu bang baron lagi pergi ditemenin sama si sherly, ditengah jalan bang baron pengen ngopi, mampir lah beli kopi yang sudah diseduh buat bisa diminum di mobil. Disitu bang baron ngasih tau ke stenly aka sherly, kata bang baron; 'sten, beli kopi susu, 2, diseduh' nah ini duitnya.
Kata dia; 'iya iya bang'
Yaudah si stenly jalan ke warung kopi, dan bang baron di mobil. 5menit kemudian si stenly balik dengan tangan kosong dan bilang; 'gaada kopinya bang'
Jelas bang baron bingung, dari mobil keliatan kalo disitu warung kopi dan bisa beli kopi.
Setelah usut punya usut, bang baron tanya ke stenly; 'emang elu bilang gimana?'
Stenly; 'pak, siram kopi 2'
NAHHHH. kan ngawur tuh, pantes dia balik tangan kosong dan bilang kopi nya gaada.
Jadi yang punya warung kopi kebingungan, dia ga ngerti sama bahasa yang stenly pake. 5menit barusan beliau dialog sia-sia sama stenly cuma karna perkara 'siram kopi'
Mungkin yang ada dikepala si bapak; ini anak muka nya minta gua siram air kopi panas apa ya? Tapi gak mungkin juga, bingung lah si bapak sambil garuk-garuk kepala.
Akhirnya si stenly nyerah dan balik ke bang baron sambil bilang; 'kopi nya gaada bang'
Waktu bang baron narasi-in ini ke saya sama yang lain, si stenly cuma cengegesan terus nyanggah semuanya begini; 'di manado kalo kita disuruh bikin kopi diseduh namanya siram kopi' lol! Jadi bahasa manado sama dijakarta beda? Bukan maen. Sisi positifnya, untung stenly ga beneran disiram air panas sama bapak-bapak yang punya warung, dan untung misteri siram kopi ini bisa langsung tuntas. So, kita gabisa make bahasa slovakia ke orang yang ga ngerti bahasa slovakia, sama kayak kita gabisa gabisa make baju kalo gaada 4bolongan dipenjuru arahnya, kalo cuma satu bolongan namanya karung. Yagitu deh pokoknya.
The point is, bahasa indonesia itu rancu. Bila bertanya pada orang yg bermain-main diantara bahasa indonesia yang rancu ini kita hanya akan jadi bantalan dari kelucuan nya saja. Jelas kita semua tahu pertanyaan kita jawabannya mudah sekali, pernah ada diposisi itu kan? Semua pasti pernah, saya yakin. Ya, bahasa indonesia itu rancu, persis seperti yang saya bicarakan, semuanya punya celah yang bisa dipermasalahkan. Sekecil bercanda dan sebesar serius.
Pendebat sejati akan meneruskan semua hal yang ada dikepala nya, dan bila mereka dalam keadan kepepet mereka akan menunjuk-nunjuk pangkatnya. Begitu siklusnya. Mesakke.
So lets make a choice, mari tersenyum. Dan lanjutkan pemikiran-pemikiran baik terhadap hal-hal yang baik. Jadi pemberani yang lantang dengan tujuan yang baik. Semua hal itu relatif ya. Sekian.

0 komentar:
Posting Komentar