Irisan Panekuk.
Saya ingin mengiris kontras.
Perihal memarahi takdir.
Dan…. Mebahas naif.
Sebab, sebagaimana telah diikhlaskan Adam pada Hawa dan
disaksikan Jabal Rahma.
Sebab, surat lebih indah bercerita ketimbang suara.
Dan sebab, tidak ada yang lebih indah daripada aroma kopi
yang masih panas.
Jangan mencari apakah ada kamu diantara tulisan ini, karna adalah
semuanya.
Saya menyaksikan banyak dongeng dalam film-film drama, yang disukai
banyak hawa, dan ditemaninya, dan saya tertawa….. naif sekali gumam saya. Kisah
nyata jarang bercerita indah seperti dilayar putih itu, kisah nyata tidak
menyeleksi manusia, kisah nyata memberi manusia…. Rasa tidak menerima.
Dan kita semua akan mulai menerima, saya dan yang lainnya.
Setelah pijakan pertama, ada banyak hal soal dunia. Dan banyak mata yang indah sekali memandang
wajah dengan heran dan kagum. Kemana saja saya menghindari banyak hal ini….
Tidak perlu berpura-pura saling menonjolkan tembok megah. Membangun istana,
benteng. Saya sudah menghancurkan benteng saya sendiri sejak lama. Saya bukan
penakut soalnya, maaf saja.

0 komentar:
Posting Komentar