Itu! Continue..

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat di ucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. -Sapardi

Di awali dengan sepenggal bait puisi karya Sapardi Djoko Damono. Dan bacalah senyaman-nyamannya kamu.

Duduk dan hanya melihat dari persimpangan adalah tipikal pria-pria pengecut yang benar-benar jatuh cinta. Yah, lebih baik memaki diri sendiri dari pada didahului oleh orang lain dengan kalimat yang kurang lebih sama, semacam berhasil menghindar dari nginjek tai kucing yang ada disebelah kiri tapi nginjek tai ayam encer disebelah kanan. Yah gapapa lah, anggep aja dapet diskon.
Perkara menunggu, mungkin gua 1 dari milyaran pria yang pernah ngalamin hal ini. Dari jaman Roro Jonggrang pun, juga udah ada peristiwa yang kurang lebih sama, yah kalian semua pasti tau ceritanya. gua gaperlu nyeritain lagi 1 post kaya postingan sebelumnya cuma soal Roro Jonggrang doang, kita skip aja demi ke maslahatan bangsa. Tapi dizaman modern ini udah gaada cowo yang cuma gara-gara di friendzone-in mengutuk perempuan jadi candi. Btw, Bandung bondowoso pasti sakti banget.


Siapakah yang tak lagi disebelahmu, yang mengibaskan waktu ketika kau sadari tak ada lagi yang masih Menunggu? -Sapardi

Bait-bait puisi milik sapardi ini selayaknya menyiram kopi panas ke wajah yang setengan mengantuk, menampar pemabuk yang berteriak hingga tersungkur, sungguh membenturkan kepala dan menggugurkan kalimat indah yang terngiang dari telinga. Kenapa hanya kalimat-kalimat indah? Kenapa tidak bayangan puan yang gugur, suara halusnya, sendu matanya, semua ucapan tebakannya yang bagai pesulap itu. Kenapa tidak semua hal tersebut yang gugur? Wahai om Sapardi? Ah sudahlah....
Menggugurkan semua hal seperti itu, seperti mematahkan jari telunjuk sendiri, ga akan bisa... Yah karna tak ingin.

Apa kamu jika malam seperti ini teringat biarpun hanya sekilas?
Apa kamu tidak gelisah seperti sekarang aku ini?
Apa kamu... Ah semua jawabannya jelas pasti tidak. Aku mah apa atuh, cuma engsel yang menopang pintu supaya bisa di tutup dan di buka, ga keliatan.

Ada yang menunggu, menunggu dan menunggu, hanya untuk tahu jika seseorang itu justru tidak sedang menunggu dirinya. -Sapardi


IYAAAAA...

Apapun alasannya, apapun cara yang digunakannya, tujuan dari menyembunyikan perasaan adalah: Untuk ditemukan. - Kaskus unknown

 Dan, Sila. 


                                  Paul Mc Cartney and Eric Clapton - Something.



Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar