Kamu.
Marilah sejenak sudi merenungkan
diri di dalam keheningan malam yang
gulita dan legam. Lantas kita melayarkan pikiran dan hati kita untuk mengenang
wajah-wajah sang tercinta yang
barangkali tengah dibuai mimpi lelapnya atau juga tengah dilanda kegelisahan
rindu itu.
Wajah sang pujaan yang seketika
menyeruat ke relung batin kita, memancarkan senyuman-senyuman indahnya,
menyematkan lambaia-lambaian manisnya seolah-olah tak jemu mengundang kita
untuk menujunya, mendekatinya, menyebelahinya, lalu memeluknya erat-erat dan
mempersembahkan sehelai kecupan hangat didahi-nya.
Dan, begitulah memang keanehan sekaligus
keperkasaan cinta. Ia sangat indah, namun sangat mengelisahkan. Seolah tidak
ada waktu yang bisa dilewati dengan kesendirian. Seakan hidup hanyalah untuk
bersebelahan, berengkuhan dan berpelukan. – Yang maha Rindu, Khalil Gibran
Relung jantungku seperti
ditancapkan duri-duri halus dari bunga mawar itu. ketika kegelisahan dari
rindumu muncul.
Kamu, sedang apa ketika aku tak
berbagi pesan denganmu?
Kamu, apakah merasakan pula
kegelisahan ini, resah yang menghujami. Setiap hela nafas tertutup olah
teriakan yang sedia-nya adalah untuk namamu?
Kamu, apa jua merasakan rasa
yang sama denganku?
Tak tau
harus pada apa ku tumpahkan ini, kutuangkan ini. Rindumu tak sanggup untuk
diisi oleh bejana ini, sisa-nya meluap, terurai, mengalir deras, meletup-letup
di bejana ini seperti air yang sedang dimasak dan menghasilkan buih-buih yang
panas di atasnya. Tapi, tak ada satu tetespun yang kan ku biarkan tumpah! Tak
apa walau harus mati oleh rindumu pun aku rela.
Ketika semua
ini tiba-tiba mengeryap, mengerayangi se-isi kepala, memaki pelan atas namamu
dalam pikiran di kala lelap tak menyadarkan diri hingga fajar belum menyingsing
dan adzan subuh tiba, Kamu.
Don’t worry,
I’m really fine. And you know that I’m not really fine, it’s common bullshit,
can you start to a seriously conversation, mba?
Ingin ku
kirimkan pesan ini, tapi nyali ku menciut, mengecil seperti semut-semut merah
yang berjalan di dinding itu. Akhirnya kembali aku mengusar, menyerah pada
nyali.
Ku kira, aku
adalah laki-laki paling berani di sejagad raya alam ini, tapi dihadapanmu? Aku
kecil.
Aku serahkan
semua ini pada-Nya, di kala ku bersujud kurapal nama-mu, kurapal doa-doa kecil
ku untukmu.
Ku serahkan
semua jiwa raga serta seluruh hati ini pada Tuhan-ku, di kala semua tak sesuai
dengan apa yang diinginkan, ku pinta pada-Nya agar melapangkan dada ini,
melapangkan rasa sabar-ku seluas-luas nya.
Perjuangan
ku tak sekecil dan seciut ini, siapa bilang aku menyerah? Aku hanya menepi
karna terjungkal oleh ludah yang tak sengaja ku buang. Bodohnya? Yes, It’s
totally an idiot.
Ludah yang
tak sengaja ku buang itu kayak ada salah-salah kalimat yang gak sengaja
terucap, tapi kalo tiba-tiba diam dan menghilang ini kan gaadil, ya kan? Gaadil
kan? Yang setuju sama gue mana suaranya?
Tuh kan banyak, ada 1.230 suara, sampe berisik banget, kayak bokep jepang.
Cowok juga
manusia, bukan malaikat yang bisa tau isi hati manusia. Dari jaman nabi adam
sampe sekarang juga gak ada cowok yang peka.
Berharap
dalam diam akan ada secercah lentera yang berguling sendiri? Berharap laki-laki
paham?
Itu
mustahil, lentera gak mungkin bisa nyalain dirinya sendiri dan berguling, itu
pemikiran terbodoh setelah pemikiran paling bodoh dari pemikirannya Patrick,
iye Patrick temennya spongebob. Iya, yang anak bojong. Tai gue lagi serus ini,
jangan diajak becanda lah. Okeoke serius lagi.
Kamu, kamu
gak akan tahu rasanya ketika aku digerayangi oleh rindu mu, ini melebihi
seperti saat venom mengambil alih spiderman sehingga kostum-nya menjadi hitam.
Perasaanku pun sama seperti spiderman, hati kita diambil alih oleh venom yang
menjadikan nya lebih emosional. Bedanya, ini tidak se-hero dan se-drama itu.
Spiderman
aja yang superhero nangis waktu ditinggal sama Mary Jane, apalagi gue yang
manusia biasa?
Aku seperti
romusha yang terbuat dari cinta, bekerja dalam benak yang tak berhenti
memikirkan mu, hal langka yang terjadi pada pria adalah ya seperti ini. Dikala
otak dikendalikan oleh hati, itu namanya cinta bagi pria. Ada yang setuju sama
gue? Yang setuju mana suaranya? Tuh kan banyak, ada 2.305.512 suara yang
teriak-teriak, berisik banget kayak bokep jepang lu semua ah.
Buat penutup
gue kasih quote ini aja.
Aku pernah mencintai tanpa alasan, aku pernah mencintai tanpa batasan, ketika cinta itu jatuh kepadamu. –Adelladellaide
Hadirmu tak lain untuk mengurangi duka-ku. Hadirku tak lain untuk menambah suka-mu. – Adelladellaide
Sekian dan
terus berjuang, jay. (‘-‘)/
Sfx: Jason Mraz – I Won’t Give up.
0 komentar:
Posting Komentar